Minggu, 03 April 2011

Sinopsis Mr. Yakuza and Friends

KISAH pewaris ketiga kelompok Yakuza Kantou Sharp Fang, Sakaki Makio, yang dijuluki Tornado karena kepiawaiannya berkelahi menghajar musuh kelompoknya. Meski pandai berkelahi, tapi Makio bodoh dalam hal ilmu pengetahuan. Maklum, meski sudah berumur 27 tahun, dia tidak tamat SMA! Jadi, tidak mengherankan suatu ketika dia gagal menjalankan tugas yang diberikan ayahnya, Ketua Kantou Sharp Fang, untuk bernegosiasi dengan kelompok lain, gara-gara dia tidak bisa menghitung banyaknya uang yang jadi tawar-menawar. Akibat salah paham, mereka bukannya bernegosiasi malah berkelahi.
Kegagalan ini membuat Ayahnya marah, karena sebenarnya harga yang ditawarkan kelompok lain lebih tinggi dari target. Tapi karena kebodohan Makio, semua jadi berantakan. Dia pun memerintahkan Makio untuk kembali ke sekolah, menyelesaikan tahun terakhir SMA-nya. Dia mengancam, bila Makio tidak lulus SMA, kepemimpinan Kelompok Kantou Sharp Fang akan diserahkan kepada adik Makio, Sakaki Mikio, yang pintar dan sedang menyelesaikan kuliahnya, tapi punya badan yang lemah dan sering sakit-sakitan.
Makio yang sangat berambisi menjadi ketua, terpaksa menuruti perintah ayahnya. Dia kemudian didaftarkan di SMA St. Agnes yang kepala sekolahnya adalah teman lama ayahnya. Hanya kepala sekolah ini yang mengetahui identitas dan umur Makio sebenarnya. Dia masuk ke kelas 3 A dengan walikelas putri kepsek sendiri, Yuriko Minami yang dijuluki Makio sebagai si Muka Besi.
Hari-hari pertama sekolah, sangat berat dirasakan Makio. Selain harus berpura-pura menjadi remaja usia 17, dia juga harus berusaha keras mengendali sifat Yakuza-nya yang pemarah dan emosional, agar jati dirinya tidak terbongkar. Selain itu, dia juga merasa sangat kesulitan belajar karena otaknya sudah terlanjur dijejali teori-teori Yakuza yang dekat dengan kriminalitas. Tapi Makio justru cepat mendapat teman, yang pertama adalah remaja culun bernama Sakurakouji Jun, yang membantunya mendapatkan pudding special St. Agnes yang menjadi makanan favorit semua murid.
Teman Makio semakin banyak karena dia ditunjuk menjadi ketua kelas yang memimpin kelas mengikuti pertandingan olahraga. Tadinya, hanya Jun Sakurakouji dan Hikari Umemura yang mau membantunya menjadi anggota tim basket. Tapi akhirnya dia berhasil meyakinkan 3 anggota lainnya untuk ikut. Meski bermain asal-asalan, sekolah mereka berhasil menang dalam pertandingan basket.
Lama-lama Makio menyukai kehidupannya di sekolah. Karena sebelumnya dia tidak pernah merasakan indahnya kenangan masa muda yang dilewatkannya. Di sekolah, dia tidak hanya belajar tentang ilmu pengetahuan, tapi juga belajar tentang persahabatan dan cinta. Meski sudah mengenal banyak wanita, tapi Makio belum pernah jatuh cinta. Cinta pertamanya jatuh pada Hikari Umemura yang sejak mula suka membantunya. Lucunya, Makio yang Yakuza, gemetaran setengah mati juga ketika berpegangan tangan dengan cewek cinta pertamanya. Apalagi ketika Umemura yang juga menyukainya, mengajak Makio kencan. Dia senangnya bukan main. Tapi menyadari perbedaan mereka, Makio patah hati dan curhat sambil menangis di hadapan gurunya, Yuriko Minami.
Semangat Makio agar bisa lulus bersama teman-temannya yang lain bertambah dengan kedatangan adiknya, Mikio yang juga berminat menjadi ketua. Persaingan kedua kakak-beradik ini disambut baik kelompok Yakuza lain yang menjadi musuh mereka. Agar tidak terjadi perang saudara, Ayah mereka memutuskan pemilihan secara terbuka seperti layaknya pemilu. Baik Makio maupun Mikio membuat iklan untuk mengkampanyekan diri mereka.
Hari pemilihan bertepatan dengan ujian kelulusan Makio. Dia belajar keras untuk mempersiapkannya dibantu teman-temannya. Ketika pagi ujian, Makio merasa dapat keajaiban, karena otaknya seolah terbuka untuk menyelesaikan semua soal. Semua mata pelajaran, dari Matematika sampai Bahasa Inggris, berhasil lulus. Makio pun dinyatakan lulus. Bukan main senangnya dia.
Selesai ujian, dia langsung menuju tempat pemilihan. Mikio sudah selesai berpidato. Ketika giliran Makio, pidato yang dibuatkan anak buahnya tertukar dengan resep makanan. Akhirnya, Makio berimprovisasi, berpidato tentang kesenangannya bisa kembali bersekolah, belajar tentang banyak hal, termasuk tentang persahabatan dan cinta. Dia berterimakasih kepada Ayahnya yang memaksanya untuk sekolah kembali. Tidak disangka, pidato polos ini justru mendapat sambutan dari anggota Yakuza lain, dan membuatnya mengumpulkan lebih banyak suara dari Mikio. Tapi dasar Makio bodoh, dia sempat bingung mana yang lebih banyak 3378 suara Mikio atau 3387 suara untuknya.
Mendengar kemenangan Makio, kelompok musuh merasa tidak tenang. Mereka berusaha mengacaukan rencana Makio untuk lulus sekolah. Seminggu sebelum kelulusah, mereka pun menyerbu ke sekolah. Kepsek sebenarnya sudah mencegah Makio menghadapi kelompok Yakuza ini karena akan membuka jati dirinya sehingga dia tidak akan bisa lulus. Karena itu Makio menggunakan cara halus, membujuk dan memohon kelompok ini agar pergi. Tapi permohonan Makio tidak mereka hiraukan, malah menyerang para guru dan teman-teman sekolahnya. Apakah Makio akan berdiam diri melihat guru dan teman sekolahnya dalam bahaya? Berhasilkah Makio menyelesaikan SMA-nya dan dinyatakan lulus?
Film ini lucu karena ide ceritanya memang unik. Lagipula Nagase Tomoya cukup berhasil memerankan karakter Sakaki Makio, Yakuza yang tampak garang dan kasar, tapi sebenarnya punya sisi sentimental juga.

sumber: My Boss, My Hero マイボスマイヒロ http://id.shvoong.com/entertainment/tv/2105904-boss-hero-%E3%83%9E%E3%82%A4%E3%83%9C%E3%82%B9%E3%83%9E%E3%82%A4%E3%83%92%E3%83%AD/#ixzz1IRg5e9A1

1 komentar: